Pentingnya Penyusunan Perencanaan Kapasitas Guru

Hits: 82

 

Pentingnya Penyusunan Perencanaan Kapasitas Guru
Oleh Mugiyatno, S.Pd, M.M, Fasilitator Daerah Tanoto Foundation, SMPN 8 Balikpapan

Artikel 4 080622

Balikpapan - Pembelajaran Jarak jauh ( PPJ ) dengan moda daring di jenjang SMP dibangun dengan saling senergi antara kepala sekolah sebagai pengendali kebijakan, wali kelas pengelola ruang kelas jarak jauh, guru transformator dalam pengembangan kompetensi siswa, orang tua sebagai pendamping dan monitoring, siswa sebagai subyek didik yang mendapat perhatian dari 4 komponen tersebut.

Dalam mengelola PJJ, moda daring di SMPN 8 Balikpapan, saya percaya bahwa kerja sama tim adalah kunci mengantarkan pendidikan berkualitas untuk peserta didik. Saya tidak bekerja sendirian, ada teman-teman guru yang menjadi garda depan pembelajaran jarak jauh melalui berbagai platform moda daring. Tentunya investasi pada tim merupakan langkah strategik untuk secara kuat melayani pendidikan pada masa pandemi. Pemetaan kapasitas penting sebelum melakukan rekomendasi pelatihan peningkatan kapasitas guru dalam penguasaan teknologi informasi.

Masa memasuki masa pandemi covid-19 yang memaksa pembelajaran secara daring maka 6 bulan pertama, saya fokus pada pemetaan peserta didik atas kepemilikan sarana pendukung daring, seperti HP, laptop, dan jaringan internet. Selanjutnya kesiapan guru dalam memilih platform daring yang mudah dan familiar, tahap berikutnya memantau tingkat serapan jam belajar dalam melayani pembelajaran daring, sehingga mempermudah delegasi tugas-tugas menjalankan fungsi sekolah. Dengan adanya konversi jam yang terserap dalam pembelajaran, guru juga terbantu untuk mengatur pembelajaran dan mengikuti pelatihan teknologi yang mendukung pembelajaran daring. Google Classroom dan WhatsApp Group salah satu platform aplikasi yang harus dibuat dan dimiliki oleh semua guru dalam PJJ. Untuk memastikan bahwa semua guru dapat memgoperasikan GC maka kepala sekolah membuat 10 Classroom yang anggota nya guru mapel sehingga komunikasi kepala sekolah dengan guru mapel lebih efektif. Memasuki semester genap melakukan pemetaan terhadap tingkat kemahiran guru dalam mengelola pebelajaran daring. Namun, menurut saya, pemetaan kelompok pelatihan belum tepat sasaran jika kami tidak berdiskusi bersama untuk mengkerucutan tingkat kemahiran. Penting bagi penerima pelatihan untuk mengetahui tingkat kemahiran. Dengan adanya data tingkat kemahiran antar guru, kita dapat mengelola dan merencanakan kemampuan guru dengan baik. Dengan adanya data tingkat kemahiran tim guru mempermudah kepala sekolah untuk merekomendasikan pelatihan dan hal ini merupakan landasan yang konkret dan koheren untuk memutuskan.

Selain itu, tujuan dari pelatihan akan jauh lebih tepat sasaran ketika pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemahiran peserta. Saya percaya partisipasi peserta lebih hidup ketika ada irisan antara tujuan dan desain pelatihan dengan kebutuhan kapasitas.

Dengan ada pemetaan tingkat kemahiran juga, dapat mengukur kompetensi guru dengan mudah. Selain itu, memberi peluang untuk hemat mengatur pengelolaan perencanaan kapasitas guru dengan guru tutor. Seperti contohnya, guru yang lihai dalam pengelolaan fitur-fitur Google Classroom dapat mengajarkan guru yang mempunyai keahlian operasi Google Classroom dasar. Guru yang ditunjuk sebagai tutor merupakan guru dalam serumpun yang memiliki ketrampilan penguasaan IT . Tugas Tutor mendampingi guru yang mengalami kendala dalam PJJ dalam pengoperasian IT. Kepala sekolah memantau pelaksanaan daring dari jurnal dan rekap laporan PJJ bulanan melalui classroom guru mapel.

Dengan adanya pemetaan tingkat kemahiran guru akan mempermudah kita sebagai kepala sekolah mengukur kemampuan sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan, serta tentunya jenis kerjasama apa yang dibutuhkan sekolah dengan pemangku kepentingannya.