SDN 011 BALTENG TERUS CETAK PENULIS CILIK

Hits: 92

 

SDN 011 BALTENG TERUS CETAK PENULIS CILIK

Menerbitkan Buku Sebagai Hasil dari Pembelajaran Berbasis Proyek

 Artikel 6 080622

Balikpapan - Literasi adalah salah satu aktivitas penting yang harus dibudayakan di sekolah dasar. Melalui kegiatan literasi contohnya membaca dan menulis, siswa akan terbiasa membaca dan menambah informasi hingga mengembangkan minat dan bakat dalam diri sejak usia dini.  Budaya literasi juga mempunyai banyak manfaat di antaranya yaitu memperkaya kosa kata bahasa, mengoptimalkan kerja otak, melatih kemampuan berfikir dan menganalisa serta melatih dalam hal menulis dan merangkai kata-kata yang bermakna.

Kegiatan literasi menjadi salah satu program utama di SDN 011 Balikpapan Tengah. “Literasi menjadi langkah jitu dalam pengembangan karakter siswa kami. Contohnya kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, pengadaan pojok baca di setiap kelas sebagai hasil praktik baik dengan Tanoto Foundation, kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan siswa seperti mendongeng, menulis dan sebagainya menjadi upaya dalam menanamkan semangat berliterasi di sekolah,” ucap kepala sekolah Sahidayati, S.Pd., M.M.

“Sekolah kami termasuk yang aktif dalam merealisasikan program Gerakan Literasi Sekolah, yaitu dengan menerbitkan buku ber-ISBN. Tahun kemarin kami sudah menerbitkan buku antologi cerpen berjudul Adi dan Wiyata, antologi pantun dengan judul Pesta Pantun dari hasil kegiatan Festival Literasi Kota Balikpapan. Dan baru-baru ini kami juga dalam proses penerbitan buku ketiga kami, yaitu antologi puisi yang berjudul Untuk Aku di Masa Depan,” sambung Sahidayati yang juga mendapat penghargaan sebagai Kepala Sekolah Berprestasi di Bidang Literasi.

Kegiatan literasi dapat dikolaborasikan dengan pembelajaran berbasis proyek atau project based learning yang sedang digalakkan oleh Kemendikbudristek RI. Seperti buku ketiga yang akan terbit ini menjadi produk hasil dari pembelajaran berbasis proyek kelas 4A SDN 011 Balikpapan Tengah.

“Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi tentang puisi, saya mengajak para siswa melaksanakan project based learning. Dengan menjawab pertanyaan mendasar: Kegiatan apa yang dapat membuat kalian bersemangat menulis puisi? Kami putuskan membuat buku antologi puisi ber-ISBN. Proses selanjutnya yaitu persiapan dan menyusun jadwal pengerjaan proyek. Kami melalui proses yang cukup panjang, dimulai dari pengumpulan puisi karya siswa dari bulan Januari sampai dengan Februari, mengedit naskah, dan proses penerbitan di awal Maret,” ujar Abdul Rahmat selaku Guru Kelas 4A SDN 011 Balikpapan Tengah.

Hasilnya sangat memuaskan, para siswa bersemangat dalam menuntaskan proyek. Dengan adanya pembelajaran berbasis proyek menerbitkan buku ini, telah mencetak banyak siswa menjadi penulis cilik. “Alhamdulillah, sampai saat ini sudah melibatkan 103 dari jumlah total 257 siswa kami dalam menerbitkan 3 buku. Artinya sudah hampir 50% yang aktif berkontribusi. Insyaallah akan terus bertambah ke depannya,” pungkas Abdul Rahmat yang baru-baru ini juga mendapat penghargaan sebagai Guru Motivator Literasi Nasional dan Guru Aktif Literasi.