Membaca dan Berkreasi dengan Pohon Literasi

Hits: 731

 

Membaca dan Berkreasi dengan  Pohon Literasi

Oleh Nur Khusnul Khotimah, Guru MTs N 1 Balikpapan

 foto anak dan karyanya

Balikpapan - Di masa pandemi, banyak sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Begitu juga pembelajaran di MTS N 1 Balikpapan. Seperti apa pelaksanaannya? Berikut kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh salah satu guru bahasa Indonesia, Ibu  Khusnul.

 Teknik Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

MTs N 1 Balikpapan melakukan  pembelajaran tatap muka terbatas. Siswa wajib menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan ketika masuk kelas dan selalu menggunakan handsanitizer. Kelas terbagi atas dua sesi yang terjadwal,setiap  sesi  berjumlah 16 orang.

Karena pembelajaran memanfaatkan waktu terbatas, Bu Khusnul berusaha mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dan daring agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. 

Penggunaan LKPD

Belajar jarak jauh yang cukup panjang membuat kebosanan pada siswa. Oleh karena itu, Bu Khusnul berupaya melakukan inovasi yang menarik agar siswa termotivasi untuk belajar. Salah satunya dengan merancang LKPD yang mengarahkan siswa  belajar aktif. Dalam hal ini pun kemampuan literasi siswa perlu ditingkatkan agar dapat memahami pembelajaran yang berbasis teks.

Satu pembelajaran saat PTM terbatas di kelas VIII yaitu pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi menelaah struktur teks ulasan. Tujuan pembelajaran pada materi tersebut adalah (1) siswa dapat memahami teks ulasan dengan benar, (2)siswa dapat menelaah struktur teks ulasan dengan tepat.

Rancangan pembelajaran yang dibuat berdasarkan tujuan tersebut yaitu siswa terbagi atas kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 5  orang. Siswa dalam kelompok diberi LKPD teks ulasan novel dan mendiskusikan struktur teks ulasan dari novel tersebut. 

Sebelum memulai pembelajaran di sekolah, siswa terlebih dahulu dipandu melalui WAG untuk membaca materi tentang struktur teks ulasan dan contoh ulasan novel untuk dibahas saat PTM. Selain itu, siswa juga mendapat  informasi tentang tujuan pembelajaran, alat dan bahan yang diperlukan, serta pembagian kelompok. Pembelajaran dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertama, mendiskusikan isi novel, kedua membuat pohon literasi yang sudah dirancang pertemuan berikutnya untuk dipresentasikan.

foto anak dan karyanya 2

Menemukan Struktur Teks melalui Pohon Literasi

Pembelajaran diawali dengan sebuah pertanyaan dari informasi yang sudah terlebih dahulu mereka baca di rumah, bagaimana isi novel yang sudah kalian baca? Untuk menentukan struktur teks ulasan, siswa  harus memahami isi dari novel tersebut. Satu - persatu siswa mengemukakan jawabannnya tentang isi novel yang mereka baca, sampai pada akhirnya dari hasil diskusi bersama di kelas, dapat menentukan struktur teks ulasan novel mulai dari identitas, orientasi, analisis, evaluasi dan sinopsisnya.

Langkah kegiatan pembelajaran selanjutnya, siswa dibagikan LKPD di kelompoknya masing-masing. LKPD tersebut menugaskan siswa untuk membaca satu teks ulasan novel yang sudah dipilih. Teks ulasan novel tersebut di antaranya berjudul Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Hujan karya Tere Liye, karya Dewi Lestari, Surat Kecil Untuk Ayah karya Boy Candra, Bumi Manusia karya Promoedya Ananta Toer. Setelah mendapatkan satu judul teks ulasan novel, siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk menentukan struktur teks ulasan yang dibaca dalam bentuk pohon literasi. Selanjutnya siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan teman-temannya untuk ditanggapi.

Kegiatan Presentasi dari Hasil Kreasi Pohon Literasi

Langkah selanjutnya dilakukan presentasi hasil kerja kelompok mereka tentang telaah struktur teks ulasan novel yang dipilih dalam bentuk pohon literasi. 

Kelompok satu memulai presentasi dengan teks ulasan novel berjudul Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Salah satu perwakilan kelompok bernama Riska membacakan hasil kerja kelompoknya tentang struktur teks ulasan mulai dari identitas karya, orientasi, analisis, evaluasi, dan sinopsis dengan suara lantangnya. Di akhir presentasinya, Riska menjelaskan bahwa isi novel ini sangat menarik, banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik, dan memberikan motivasi untuk pelajar.

Riska lalu memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan atas presentasinya. Naja, salah satu perwakilan kelompok tiga memberikan komentar terkait sinopsis.

 “Dalam sinopsis masih terlalu sederhana, masih ada nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari yang belum dituliskan, “jelas Naja.

Presentasi pun berjalan lancar. Tiap kelompok bergantian  tampil di depan kelas dan mempertunjukkan  pohon literasi yang telah dibuat kelompoknya masing-masing.

Di akhir pembelajaran, Bu Khusnul memberikan refleksi dengan pertanyaan berikut.

  1. Pengalaman apa yang sudah siswa dapatkan dari pembelajaran hari ini?
  2.  Apa yang menarik dari novel yang sudah dipresentasikan kelompok lain?

Secara bergantian, siswa menempelkan post it  berisi refleksi di papan tulis 

Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa dengan pohon literasi, siswa lebih semangat untuk membaca isi novel karena pembelajarannya tidak membosankan. Dengan membaca teks ulasan novel  banyak nilai-nilai pelajaran yang dapat diambil hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari.