Kreatif Dengan Quizizz

Hits: 301

 

KREATIF DENGAN QUIZIZZ

Artikel 1 260922

Balikpapan - Awal pembelajaran 2022/2023, antusias orang tua sangat tinggi untuk anaknya dapat melakukan pembelajaran tatap muka di kelas bersama guru. Hal ini juga dirasakan oleh wali murid kelas VIB SD Negeri 006 Balikpapan Timur, Wiwi Purbawati, S.Pd. Sekolah yang terletak di Jl. Mulawarman RT.38 No.67 Kelurahan Manggar Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan ini menyiapkan pembelajaran yang bermakna agar dapat merangkul seluruh siswa dengan latar belakang yang beragam.

Orang tua yang mengawali dan menemani anaknya belajar, mendapatkan pengarahan dari Wiwi Purbawati. Karena tidak dipungkiri, ini perlu penyesuaian untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Wiwi Purbawati mengenalkan penilaian diagnostik secara psikologis maupun kognitif pada siswa dan orang tua.

Tantangan utama yang berusaha dijawab oleh Wiwi Purbawati adalah adanya berkurangnya pengetahuan dan keterampilan yang seharusnya secara akademis. Ini didukung sulitnya mengawasi dan mengevaluasi siswa dalam pembelajaran daring selama pandemi dua tahun.

Dengan adanya pembelajaran yang diselenggarakan sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajar yang berbeda-beda, maka asesmen diagnostik diselenggarakan untuk meninjau bagaimana kesiapan siswa setelah dua tahun pandemi di pembelajaran tatap muka.

Wiwi Purbawati membaginya menjadi tiga kelompok siswa yaitu mahir numerasi , bisa numerasi, dan belum bisa numerasi. Selain berdasarkan kemampuan, Wiwi juga menelaah beragam gaya belajar. Ada yang visual, audiotori, dan kinestetik.

Dalam materi asesmen, Wiwi menugaskan materi perkalian, soal cerita matematika tentang pengurangan dan penambahan, operasi bilangan pembagian beserta soal cerita dengan jenjang dari yang mudah, sedang, dan sulit. Ada 5 siswa yang dapat mengerjakan seluruh jenjang soal, sisanya belum dapat menjawab dengan benar.

Pada materi IPA asesmen awal yang dilakukan dengan tanya jawab pengalaman mereka ketika menggambar bagian-bagian bunga saat kelas 4. Dari 28 siswa, 15 siswa dapat menyebutkan bagian dengan benar dan 13 siswa masih ada yang terbalik antara mahkota dan kelopak bunga

Wiwi Purbawati mengintegrasikan ke dalam pembelajarannya agar 28 siswanya dapat merasakan pembelajaran secara maksimal. Dari asesmen tersebut, Wiwi menugaskan operasi hitung bilangan bulat positif sekaligus perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.

Wiwi melakukan pembelajaran hybrid di kelas. Inovasi pembelajaran penggabungan pembelajaran diferensiasi dengan penggunaan TIK serta edugame. Pembelajaran hybrid yang dilakukan guru SDN 006 Balikpapan Timur ini dengan metode pembelajaran “Game Based Learning”. Pembelajaran dengan menggunakan aplikasi “Quizzizz”. Kelebihan dari Quizzizz adalah mampu menampilkan ragam layout untuk menyediakan penugasan tematik Matematika dan IPA.

Pembelajaran Game Based Learning dengan sintak pembelajaran berbasis game. Guru menyampaikan materi melalui aplikasi “Quizizz” dengan tampilan yang menarik dengan video penerapan pembelajaran tentang perkembangbiakan tumbuhan dan hewan. Fokus siswa terhadap video pembelajaran memudahkan pemahaman mereka. Siswa juga diajak untuk mengamati video pembuahan bunga sepaku. Mereka paham tentang penyerbukkan dan prosesnya. Bahkan mereka dapat memberikan contoh perkembangbiakan tumbuhan yang berada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.

Lembar kerja inovasi melalui kuis “Quizizz”, membuat semangat belajar siswa semakin seru. Mereka antusias dalam mengerjakan kuis, dengan menggunakan handphone. Kemahiran menggunakan aplikasi quizizz membuat pembelajaran semakin menyenangkan.

Banyak hal baru dan kreatif dalam pembelajaran Game Based Learning, siswa mudah memahami menyelesaikan suatu persoalan melalui game. Bermain sambil belajar sangat digemari anak-anak milenial saat ini. Peningkatan hasil belajar dan pemahaman kompetensi dasar siswa meningkat dengan inovasi yang dilakukan oleh Wiwi Purbawati.

Pembalajaran berbasis game dapat meningkatkan inovasi siswa dan guru dalam penggunaan digital. Hal ini dapat membantu siswa untuk dapat memanfaatkan penggunaan handphone yang difasilitasi oleh orang tuanya dengan maksimal.

Pembelajaran ini juga mengasah kreatifitas siswa. Guru meminta siswa untuk membuat kuis sendiri dan jawabannya dengan model soal yang bervariasi. Mereka mulai mahir membuat soal dengan quizizz. Dengan saling bertukar soal mereka memiliki keragaman pengetahuan. Belajar menjadi lebih mengasikkan bahkan mereka mau menerima tantangan tugas projek dari guru untuk membuat kuis pada quizizz untuk materi pelajaran lainnya.

Perubahan positif ini sangat membantu mengembalikan minat belajar siswa di sekolah pasca pandemic. Bahkan orang tua sangat menyetujui dengan adanya pembelajaran berbasis digital. Sehingga anak-anak mereka dapat memanfaatkan penggunaan handphone mereka dengan baik dan benar.