Upaya Guru Balikpapan Mendorong Siswa Berpikir Kritis
Balikpapan – Ipa Jumiati bersama 22 rekan guru lainnya mengikuti pelatihan pembelajaran aktif yang diselenggarakan oleh Tanoto Foundation. Acara berlangsung selama 4 hari melalui zoom meeting. Acara ini juga didukung penuh oleh PT KRN (Kutai Refinery Nusantara) Balikpapan.
Para guru di SDN 021 Balikpapan Barat dan SMP 21 Balikpapan belajar mengemas kelas menyenangkan yang lebih terencana. Strateginya dengan bedah skenario pembelajaran yang terangkum di Rencana Pelaksanaan dan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja (LK).
Sehingga skenario pembelajaran yang dipersiapkan dapat memandu bapak ibu guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa-siswanya. Dengan bedah RPP ini, para guru belajar bagaimana mensinergikan komponen-komponen dalam pembelajaran. Kompetensi Dasar (KD) harus linear dengan tujuan pembelajaran. Jangan sampai dua komponen ini berjalan beda arah.
Tujuan pembelajaran harus didesain untuk mencapai kompetensi yang akan dicapai (KD). Kemudian, para guru menerjemahkan tujuan dan kompetensi ke dalam langkah-langkah pembelajaran. Ipa sendiri mengaku bahwa awalnya dia kesulitan untuk menjabarkan kompetensi dasar. Namun, Ipa percaya dengan adanya latihan dan pendampingan berkala, Ipa dapat membuat skenario pembelajaran aktif.
Di dalam langkah-langkah pembelajaran, para guru disarankan untuk menggagas penugasan yang menstimulasi para guru untuk berpikir kritis dan siswa lebih banyak mengalami, interaksi, komunikasi. Dan guru dapat menutup pembelajaran dengan mengajak siswa refleksi. Sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran aktif dan siswa dapat pembelajaran dengan mudah.
Susi Indayana, guru mata pelajaran IPA tersadar bahwa pembelajaran yang dilaksanakan selama ini belum maksimal. “Saya masih menjadi guru IPA sastra, padahal karakter mata pelajaran yang saya ampu ini harus lebih ke pengamatan dan penyelidikan, tetapi kedua aktivitas tersebut tidak ada di skenario pembelajaran saya,” tambah Susi.
Susi berharap kegiatan pelatihan ini bisa berkelanjutan, membantu bapak ibu guru membuat skenario pembelajaran yang lebih baik lagi sehingga siswa terlibat aktif dari awal hingga akhir pembelajaran.
“Acara ini tidak berhenti di pelatihan pembelajaran aktif, manajemen berbasis sekolah, dan budaya baca, sehingga akan ada lanjutan pendampingan berkelanjutan. Ini guna untuk meningkatkan mutu pendidikan kota Balikpapan,” tambah Affan Surya