BELAJAR SERU DENGAN ULAR TANGGA

 

BELAJAR SERU DENGAN ULAR TANGGA

“Dibarengi Edukasi Cegah Stunting pada Anak”

 

Artikel 9 080622

Balikpapan - Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dengan kehadiran siswa 100% membuat kegiatan belajar dan mengajar (KBM) perlahan-lahan menuju kenormalan seperti sebelum adanya pandemi virus covid-19. Meski durasi belajar di sekolah hanya 2 – 3 jam saja, dimanfaatkan secara maksimal oleh para guru di SDN 011 Balikpapan Tengah.

Seperti yang dilakukan oleh Abdul Rahmat, guru kelas 4A SDN 011 Balikpapan Tengah dengan mengajak siswa belajar sambil bermain di lapangan sekolah. Dengan alat bantu berupa permainan ular tangga, Abdul Rahmat mengajak siswa-siswinya untuk mengalami pembelajaran yang bermakna. Ular tangga yang digunakan ialah ular tangga edukasi stunting dari Kementerian Kesehatan RI, sehingga siswa juga mendapatkan edukasi tentang pencegahan stunting, perilaku hidup bersih dan sehat serta gizi seimbang pada anak-anak.

Abdul Rahmat membagi siswanya menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok menggunakan nama yang diambil dari profil pelajar Pancasila yaitu : berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Setiap kelompok saling berkompetisi secara sehat menjadi yang pertama menyelesaikan ular tangga. Selain dengan ular tangga, ia juga mengolaborasikan dengan soal-soal tantangan berbasis AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) yang terbagi menjadi lima level :  level 1 pilihan ganda, level 2 pilihan ganda kompleks, level 3 menjodohkan, level 4 isian dan level 5 uraian.

“Di era sekarang ini, kolaborasi menjadi hal yang penting ditanamkan ke dalam diri siswa sejak dini. Sehingga saya lebih banyak melakukan pembelajaran dimana siswa saling berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan suatu persoalan. Dan saya juga menggunakan ular tangga dengan tema cegah stunting ini agar siswa juga dapat memahami pentingnya gizi seimbang dan hidup bersih serta sehat. Alhamdulillah para siswa saya sangat senang sekali bermain ular tangga sambil belajar, karena memang di usia mereka masih sangat senang jika pembelajaran dikemas dengan permainan,” ujar Abdul Rahmat.

Sahidayati, S.Pd., M.M. kepala SDN 011 Balikpapan Tengah sangat mendukung penuh pembelajaran kreatif dan edukatif yang dilakukan oleh para guru. “Sekolah kami yang juga menjadi mitra dari Tanoto Foundation memberikan dampak positif pada kegiatan pembelajaran. Guru kami semakin kreatif dalam menyiapkan pembelajaran MIKIR yaitu mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi sehingga siswa dapat merasakan pembelajaran yang bermakna. Dan kami sangat mendukung penuh juga memfasilitasi guru dalam mempersiapkan alat dan media belajar,” ucap Sahidayati.  Beliau juga mengingatkan agar selalu menerapkan protokol kesehatan di sekolah.