Cerita dari Klandasan: Kekuatan Para Ibu Memajukan Anak

 

Cerita dari Klandasan: Kekuatan Para Ibu Memajukan Anak

Artikel 2 150622

Balikpapan – Warga Kota Balikpapan tentunya jika mendengar Klandasan, akan teringat dengan masyarakat pedagang yang guyub dan solid. Penduduk Balikpapan yang lama bermukim di Klandasan biasanya mempunyai mata pencaharian pedagang. Namun, wilayah pesisir Balikpapan ini juga dihuni oleh warga sipil lain yang berprofesi sebagai pegawai pemerintahan. 

 Membangun Bersama Kemajuan Anak

Dian Kristinaningrum, warga Klandasan, mempelopori penyebaran materi parenting ‘pola asuh’ di SDN 016 Balikpapan Tengah, komunitas posyandu, dan WhatsApp Group tingkat kelurahan. “Ini saya lakukan, karena saya yakin saya tidak seorang diri yang tahu bagaimana mendampingi anak,” ungkap Dian Kristinaningrum.

Materi-materi tersebut, Dian dapat sejak menjadi duta orangtua sahabat anak Tanoto Foundation. Materi mencakup Mengenal Gaya Belajar Anak, Waktu Berkualitas Bersama Remaja, Mengenal Perbedaan Psikis Perkembangan Anak SD & SMP, Mengatasi Kesulitan Belajar Anak SD, Kiat Orang Tua Menjadi Sahabat Anak Belajar, Mengenal Kecerdasan Anak, Dukungan Orang Tua Menyiapkan Anak Mengikuti PTM, Pentingnya Membaca Bersama Anak, Perlukah Orang Tua Berhenti Bekerja untuk Mendampingi Anak Belajar?, Bagaimana Strategi Optimal Orang Tua Dampingi Anak Belajar?, Kreatif Belajar Bersama Anak SD, Menjadi Konektor yang Baik antara Sekolah dan Anak, Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif, Menerapkan Positif Disiplin, Meng-upgrade diri untuk Mendukung Pembelajaran Masa Kini, Memantau Perkembangan Anak, Aktivitas Belajar dari Gaya Belajar Anak, Belajar Lewat Youtube.

Dian Kristinaningrum, bersama Atra Citra dan Triyani Purniawan yang tergabung di komite SDN 016 Balikpapan Tengah, juga giat membagikan materi parenting ke sesama orang tua di kelasnya. Ini relevan dengan pribahasa dari Afrika yaitu membutuhkan seluruh desa untuk membesarkan anak.

Dian percaya kemajuan anaknya sangat didukung faktor lingkungan. Saat ini, anak Dian, Dimas duduk di bangku kelas 4 di SDN 016 Balikpapan tengah. “Jika ada orang tua yang tidak peka kebutuhan pendukung belajar anak, kami selalu kunjungi,” ungkap Dian, komite SDN 016 Balikpapan Tengah. Dian rajin turun dari satu rumah ke rumah lain. Selain menjadi ibu rumah tangga, Dian merupakan sekretaris RT 22 Klandasan Ilir, Ketua Posyandu, Ketua PKK dan Koperasi. Forum-forum ini dimaksimalkan oleh Dian untuk penyebaran konten pola asuh.

“Saya bersyukur kekompakan terjalin di kelas 4A, baik sesama orang tua maupun sesama siswanya,” ungkap Dian. Tidak semua orang tua cukup beruntung untuk jadi ibu rumah tangga. Banyak orang tua yang terpaksa meninggalkan waktu pagi dan siangnya untuk mencari nafkah.

Pandemi lama menghantam Balikpapan, selama 2 tahun lamanya. Dian tergerak untuk mendatangi teman anaknya, yang juga siswa kelas 4A. Selain mendatangi, Dian juga mengajarkan bersama anaknya. “Saya yakin ketika temannya maju, anak saya juga maju. Dan, tidak selama saya juga stand by. Ketika saya ada kesibukan, saya yakin teman saya juga membantu saya sama seperti saya membantu mendampingi anaknya,” ungkap Dian.

Pembelajaran Aktif oleh Guru Favorit
Andi Nur Jannah, S.Pd, wali kelas 2, mengikuti pelatihan Tanoto Foundation sejak 2018. “Pertama kali saya lulus sarjana pendidikan, saya ingat kepala sekolah saya langsung menerjunkan untuk kegiatan Tanoto Foundation,” ungkap Andi Nur Jannah.

Pada pelatihan modul 3, Andi belajar mengenai pola bilangan melalui LMS e-PINTAR. Andi menyusun pola bilangan di selembar kertas, dan siswa menebak dengan meneruskan pola bilangan tersebut.

“Untuk rangkaian dua pola bilangan, siswa mudah mengerjakan, namun ketika tingkat kerumitan menjadi tiga pola bilangan, siswa membutuhkan waktu untuk menyelesaikan,” tambah Andi Nur Jannah.

Andi mengatakan untuk kelas 1 dan 2, modul budaya baca Tanoto Foundation membantu, terutama big book. “Kami memperkuat literasi sebelum siswa menginjak di kelas 3. Sehingga ketika siswa di kelas 3 tidak mengalami kesulitan melewati pembelajaran berbasis Asesmen Kompentensi Minimum (AKM),” ungkap Tika Widya, wali kelas 4.

Erin, siswa kelas 4 mengungkapkan big book yang sering dibacakan oleh Andi Nur Jannah adalah momen favorit yang membuat rindu kembali ke sekolah. Ia berharap virus omicron cepat usai dan dapat kembali ke sekolah lagi.