Tahun 2015 Guru Harus Sarjana


Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Timur menargetkan pada 2015 semua guru di provinsi itu harus sudah sarjana, terkait dengan itu maka sejak 2009 hingga saat ini sudah banyak guru yang dikuliahkan. “Sejak 2009 guru-guru secara bertahap ditingkatkan kemampuan dan pendidikannya. Guru yang hanya lulus SMA dikuliahkan hingga sarjana (S1), kemudian yang S1 dikuliahkan hingga magister (S2),” ujar Kadisdik Kaltim H. Musyahrim.
Ada beberapa tujuan dalam menyekolahkan para guru hingga sarja tersebut, di antaranya adalah untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan mereka, serta agar guru bisa mengikuti sertifikasi, yakni syarat sertifikasi adalah guru minimal berpenidikan S1. Sedangkan imbas dari sertifikasi adalah agar guru dapat hidup lebih sejahtera, pasalnya guru yang telah bersertifikasi akan mendapat tunjangan yang nilainya sama dengan gaji pokok.
Menurutnya, hingga 2012 terdapat 1.187 guru di Kaltim yang sudah dikuliahkan hingga S1 dan S2 oleh Pemprov Katim, yakni melalui kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi baik di dalam wilayah Kaltim maupun di luar Kaltim. Perguruan Tinggi di Kaltim yang diajak kerjasama adalah Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda. Kemudian yang di luar Kaltim adalah dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Sedangkan pada 2013, pihaknya telah memprogramkan menguliahkan sebanyak 880 guru dengan kualifikasi pendidikan S1 dan S2, di sejumlah perguruan tinggi baik yang di dalam maupun luar Kaltim. Rincian dari 880 guru yang akan dikuliahkan itu adalah terdapat 230 guru dengan kualifikasi S2, kemudian 650 guru dengan kualifikasi S1. Para guru yang akan mendapat kualifikasi S2 adalah guru SMK bidang keahlian, seperti keahlian teknik mesin, teknik bangunan, listrik, dan beberapa keahlian produktif lainnya dengan jumlah sekitar 30 guru. Mereka akan kuliah di luar Kaltim, yakni di Unesa.
Kemudian 100 guru IPA akan dikuliahkan di Unmul Samarinda, 20 guru PAUD di Unmul, dan sebanyak 80 guru Pendidikan Agama kuliah di STAIN Samarinda. Untuk kualifikasi S1 adalah, terdapat 150 guru PAUD dikuliahkan di Unmul, 300 hingga 400 guru PAUD kuliah di Universitas Terbuka (UT) Samarinda, dan 100 guru SD kuliah di Unmul Samarinda. Sumber

Uji Publik Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur


Ratusan guru dan kepala sekolah mulai jenjang SD hingga SLTA di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti Uji Publik Kurikulum 2013, harapannya adalah agar semua guru mengetahui perubahan kurikulum sekolah. Hadir sebagai narasumber dalam Uji Publik di Hotel Grand Sawit Samarinda Kamis, 13 Desember 1012 tersebut antara lain Profesor Mungin dari Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP), Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, serta Drs.Nanang Rijono, M.Pd yang merupakan pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman Samarinda.

Menurut Mungin, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara nasional akan berubah mulai tahun ajaran baru 2013 yakni perubahannya akan dilakukan secara bertahap. Tahapan perubahan KTSP pada 2013 tersebut untuk jenjang SD akan dimulai pada kelas 1 dan kelas 4, jenjang SMP dan SLTA akan dimulai masing-masing dari kelas 1, sehingga dalam tiga tahun ke depan semua kelas mulai SD hingga SLTA sudah diterapkan kurikulum baru.
Terkait dengan perubahan KTSP 2013 tersebut, maka semua guru, kepala sekolah, dan semua pihak terkait dalam proses belajar mengajar di sekolah harus siap, sehingga acara semacam uji publik dan pelatihan bagi guru harus terus dilakukan. Menurutnya, landasan pengembangan kurikulum tersebut ditinjau dari tiga aspek, yakni Aspek Filosofi, Aspek Yuridis, dan Aspek Konseptual.
Aspek Filosofi adalah, pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik, dan kebutuhan masyarakat. Kemudian kurikulumnya berorientasi pada pengembangan kompetensi. Untuk Aspek Yuridis adalah, berorientasi pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 20014 untuk sektor pendidikan.
Kemudian berorientasi pada perubahan metodologi pembelajaran, pentaan kurikulum, Inpres Nomor 1 tahun 2010, dan penyempurnaan kurikulum serta metodologi pembelajaran aktif berdasarkan nilai budaya bangsa, yakni guna membentuk daya saing karakter bangsa. Sedangkan ditinjau dari aspek konseptual adalah, berdasarkan pada relevansi, model kurikulum berbasis kompetensi, kurikulum lebih dari sekedar dokumen, proses pembelajaran, dan penilaian yang mengarah pada kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi, serta penjenjangan penilaian. Sumber

Uji Publik Kurikulum 2013 di Kota Balikpapan

Pendekatan yang lebih tematik integratif merupakan salah satu perubahan besar yang diambil oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal penerapan kurikulum di semua tingakatan mulai tahun 2013 nanti. Perubahan pendekatan itu akhirnya yang akan merubah pola pembelajaran didalam kelas dimana apa yang diajarkan kepada para siswa tak lagi hanya terpaku pada mata pelajaran, tapi lebih mengedepankan tema yang ingin disampaikan. Penjelasan itu paling tidak terangkum saat digelarnnya uji publik pengembangan kurikulum 2013 yang merupakan kerjasama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Dinas Pendidikan Kota Balikpapan di Aula Pemkot Balikpapan pada hari Jumat, 14 Deseember 2012.

Anita Lee yang juga merupakan anggota tim inti pengembangan kurikulum nasional didepan peserta yang merupakan perwakilan seluruh tenaga pendidikan di Kota Balikpapan menuturkan bahwa saat ini dalam kurikulum yang hendak disusun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lebih ingin berpatokan kepada proses belajar dari para siswa.
Artinya apa yang diajarkan didalam kelas tak hanya lagi berdasar pada mata pelajaran tapi lebih kepada bagaimana kemudian tema yang ingin disampaikan menjadi unsur utama untuk diintegrasikan dengan mata pelajaran. "Kalau yang biasanya kita kenal kurikulum itu mata pelajarannya apa, kalau ini starting awalnya bukan mapel tetapi kompetensi, apa yang ingin dicapai dan kompetensi itu bisa diwadahi dalam mata pelajaran apa," katanya. Sumber
Download Bahan Uji Publik Kurikulum 2013

Seminar Nasional Pendidikan dalam rangka Hari Guru Nasional Tahun 2012


Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2012 dan HUT PGRI ke-67 diselenggarakan kegiatan Seminar Nasional Pendidikan bertempat di DOME Balikpapan pada hari selasa, 11 Desember 2012. Seminar Nasional Pendidikan dibuka oleh Gubernur Kalimantan, Dr. H. Timur Awang Faroek dan dihadiri oleh para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia.

Dalam sambutannya Gubernur Awang Faroek mengatakan akan berkomitmen terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru, termasuk peningkatan jumlah nominal insentif para guru. "Komitmen saya sama seperti empat tahun yang lalu, tidak ada yang berubah. Seperti rambut saya yang tetap putih sampai hari ini. Saya tidak mau ada kepalsuan diantara kita, termasuk insentif guru tahun depan harus ditingkatkan lagi"
Seminar Nasional Pendidikan juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Timur H. Musyarim, Ketua Dewan Pendidikan Kalimantan Timur Buchori Yusuf dan Pemerhati pendidikan serta mantan Ketua PGRI Prof. Mohammad Surya.
Saat ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah memberikan insentif sebesar Rp 300.000 perbulan untuk setiap guru. Insentif yang diberikan berbeda sesuai kemampuan keuangan masing-masing kabupaten/kota namun angka minimal yang telah disepakati adalah Rp 1.000.000 perbulan untuk setiap guru. Sumber

DPRD Kota Balikpapan Menolak Penerapan PPDB Online 2013/2014

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Hery Misnoto pasrah terhadap penolakan rencana penerapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online pada tahun ajaran 2013/2014 oleh DPRD Kota Balikpapan. Ia mengaku sumber daya manusia (SDM) yang ada di Dinas Pendidikan belum siap melaksanakan sistem yang lebih terintegrasi, akurat, dan transparan tersebut. “Ya kami sadari hal itu. Daripada menimbulkan masalah atau timbul gejolak bagi sejumlah kelompok masyarakat kami ikuti saja saran dewan,” kata Heri Misnoto.
Sikap Hery ini berbanding terbalik dengan semangat Dinas Pendidikan sebelumnya yang bertekad menggelar PPDB online mulai tahun depan. Bahkan Dinas Pendidikan Balikpapan sebelumnya sudah melakukan studi banding ke Surabaya, kota yang sudah beberapa tahun terakhir menerapkan penerimaan siswa baru online. Kemudian juga telah mengikuti presentasi PT Telkom Indonesia sebagai penyedia Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan (SIAP) yang di dalamnya terdapat program penerimaan siswa baru online.

Dari 23 kabupaten/kota di Indonesia yang menggunakan PPDB online dari Telkom tersebut secara umum pelaksanaannya dinilai berhasil. Menanggapi hal ini, Heri mengatakan pihaknya harus berhati-hati terhadap penerapan PPDB online. Apalagi di Balikpapan memiliki banyak jalur penerimaan seperti Bina Lingkungan, Keluarga Miskin (Gakin), Reguler, Prestasi, dan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). “Gambarannya, aplikasi PPDB online yang akan digunakan Balikpapan harus mengakomodasi beragam jalur penerimaan siswa yang sudah diterapkan sebelumnya. Semuanya harus siap,” tuturnya. Kemudian yang tak kalah penting, kata Hery, bakal dilakukan pelatihan operator secara mendalam di setiap sekolah yang akan melaksanakan PPDB online. Selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada para pemangku kebijakan terhadap program ini. “Sosialisasi nanti bersifat pengenalan terhadap sistem PPDB online, kami akan memulainya pada tahun 2013".

STATISTIK PENGUNJUNG

0.png1.png8.png1.png1.png7.png6.png6.png
Today6
Yesterday84
This week843
This month5912
Total1811766

Sunday, 29 June 2025 02:19