Bertempat di Aula SMP Negeri 14 Balikpapan, dilaksanakan kegiatan Kuis Kihajar 2012 Kota Balikpapan. Kuis Kihajar 2012 Tingkat Kota Balikpapan diikuti oleh sekitar 150 siswa, yaitu siswa SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK. Dari pelaksanaan Kuis Kihajar di Tingkat Kota Balikpapan, diperoleh 3 orang pemenang yang masing-masing pemenang merupakan juara I dari tiap jenjang pendidikan. Nantinya 3 orang pemenang tersebut akan mewakili Kota Balikpapan mengikuti Kuis Kihajar Tingkat Provinsi di Samarinda, yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 25 September 2012 bertempat di Gedung Guru Provinsi Kalimantan Timur Jl. Harva Samarinda.
Nama pemenang Juara I pada Kuis Kihajar 2012 Tingkat Kota Balikpapan yaitu, Puspa Anggreini dari SDN 005 Balikpapan Barat, Mita Safitri dari SMPIT Istiqamah Balikpapan dan Siti Hidayatul dari SMKN 2 Balikpapan.
Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim melalui UPTD Telekomunikasi dan Informasi Pendidikan segera menggelar Kuis Kihajar atau ‘Kuis Kita Harus Belajar’ mulai jenjang SD, SMP dan yang sederajat hingga jenjang SMA/SMK. “Kuis ini merupakan agenda nasional yang dimulai dari tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, kemudian para pemenang tingkat provinsi akan berlaga di tingkat nasional,” ujar Kepala UPTD Telekomunikasi dan Informasi Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim, Hidayatullah. Untuk Kuis Kihajar tingkat kabupaten dan kota akan digelar dua periode di dua wilayah, yakni untuk wilayah utara dilakukan di kabupaten dan kota masing-masing pada 4 September 2012. Kabupaten dan kota di wilayah utara Provinsi Kaltim itu adalah Kota Tarakan, Kabupaten Berau, Bulungan, Malinau, Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung.
Sedangkan untuk periode kedua akan digelar pada 11 September 2012 untuk wilayah tengah dan Selatan yang juga serentak digelar di daerah masing-masing. Wilayah tengah dan selatan Kaltim itu adalah Kutai Timur, Bontang, Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Masing-masing juara pertama kuis tersebut, baik mulai jenjang SD hingga SMA/SMK akan mewakili daerahnya untuk berlomba di Tingkat Provinsi Kaltim. Sedangkan pelaksanaan lomba tingkat provinsi akan digelar pada 25 September 2012. Jumlah peserta Kuis Kihajar total mencapai 150 siswa, yakni peserta dari jenjang SD sebanyak 50 siswa, peserta dari jenjang SMP sebanyak 50 siswa, dan peserta dari jenjang SMA/SMK sebanyak 50 siswa. Total uang pembinaan yang diberikan kepada para pemenang Kuis Kihajar Tingkat Provinsi Kaltim mencapai Rp30 juta. Sedangkan juara di tingkat kabupaten dan kota, mengenai hadiah diserahkan kepada kebijakan Pemkot maupun Pemkab masing-masing. Dia juga mengatakan untuk juara pertama di Tingkat Provinsi Kaltim akan diikutkan pada kegiatan yang sama di tingkat nasional, yakni yang akan digelar pada Oktober 2012, namun mengenai kepastian tanggalnya masih menunggu konfirmasi dari Kemendikbud. Dikatakannya, materi atau soal yang diajukan dalam Kuis Kihajar adalah semua mata pelajaran. Sedangkan teknisnya adalah, masing-masing soal berikut pilihan jawabannya ditayangkan di layar dengan durasi antara 10 hingga 30 detik. “Kuis ini menonjolkan kecepatan peserta dalam membaca dan memahami. Jika ada peserta yang lambat membaca dan lambat menganalisa, maka akan tertinggal dari peserta lainnya yang lebih cepat membaca dan memahami pertanyaan yang ditayangkan,” ujarnya. Sumber
Bertempat di halaman Kantor Walikota Balikpapan, pagi ini 23 Agustus 2012 diadakan halal bihalal yang dihadiri Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Daerah, jajaran pejabat, serta pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan.
Sebanyak 159 orang meliputi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, Pejabat Struktural Eselon IV dan V di lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengawas Pemerintahan pada Inspektorat Kota Balikpapan, Rabu (8/8) dilantik dan diambil sumpah janji jabatan oleh Wali Kota Balikpapan di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan.
Para Kepala Sekolah yang dilantik terdiri dari 104 orang Kepala Sekolah SD, 7 orang Pengawas TK/SD, 1 orang Kepala TU, 18 orang Kepala SMP, dan 13 orang Kepala SMA/SMK. Sedangkan sisanya adalah Pengawas Mata Pelajaran, Pejabat Eselon di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan serta 4 orang Pengawas Pemerintahan di lingkungan Inspektorat Kota Balikpapan. Pada pidato tanpa teks, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menegaskan bahwa pelantikan para pejabat baru ini merupakan sebuah promosi jabatan namun di lain pihak hal ini merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat. Lebih lanjut Rizal mengatakan bahwa sesuai dengan protap, selama 6 bulan pertama kinerja para pejabat baru ini akan dievaluasi. Khusus kepada para Kepala Sekolah, sesuai dengan Permendiknas No. 28 Tahun 2010 yang mengatur tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah, Rizal berharap para Kepala Sekolah ini tidak melupakan tugas utamanya sebagai guru yang masih mempunyai kewajiban mengajar. Disamping itu Rizal juga menambahkan bahwa tugas sebagai Kepala Sekolah mas kini tidak mudah. Seorang Kepala Sekolah dituntut pula untuk memenuhi sertifikasi sebagai Kepala Sekolah serta mempu meningkatkan kualitas baik bagi peserta didik maupun para guru di lingkungannya, termasuk mengenai UKG (Uji Kompetensi Guru) yang baru-baru ini dilaksanakan dan hasilnya dianggap masih kurang maksimal. Kepada para Kepala Sekolah yang baru, Wali Kota juga menyampaikan beberapa pesannya. Diantaranya para Kepala Sekolah diminta untuk menghindari membuat berbagai kebijakan tertentu yang berkonsekuensi hukum, seperti pengumpulan dana dari pihak ketiga. Menempatkan sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai tempat pengembangan kebudayaan. Memberikan perhatian khusus terhadap lingkungan mengingat Balikpapan dikenal sebagai kota dengan lingkungan yang terjaga dengan berkali-kali mendapat Piala Adipura. Kepala Sekolah juga harus mau berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas PU, dan Dinas Tata Kota terutama pada saat penerimaan dan penggunaan blockgrand. Dan terakhir Kepala Sekolah agar memberikan pembinaan dan perhatian khusus kepada peserta didik terutama menyangkut masalah bahaya narkoba di lingkungan pelajar. Dan kepada para Pengawas Pemerintahan di lingkungan Inspektorat Kota Balikpapan yang siang tadi dilantik, Wali Kota berharap agar para pejabat yang baru ini betul-betul dapat menjalankan tugasnya sebagai pengawas dan pemberi tanda peringatan demi terwujudnya good governance. Di akhir sambutannya Wali Kota berharap dukungan dari semua pihak termasuk Kepala Sekolah untuk menciptakan Balikpapan menjadi lebih baik. “Selama ini Balikpapan selalu mendapat opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dari BPK, dan kita ingin tahun depan Balikpapan dapat memperoleh opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Dan kelemahan kita adalah pada manejemen aset. Untuk itu Saya mohon dukungan termasuk juga dari para Kepala Sekolah untuk bisa mengelola dengan baik aset-asetnya dan melaporkannya ke BPKAD,” ujar Rizal. Sumber
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun ini menyiapkan calon guru profesional. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengasramakan mahasiswa calon guru. Meski belum tahu persis berapa jumlah calon guru yang akan diasramakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, memastikan bahwa sebelum diasramakan calon guru ini diseleksi terlebih dahulu. "Jadi tidak serta merta mereka yang masuk UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) akan masuk di sini (asrama), harus dites dulu," demikian disampaikan Mendikbud di Yogyakarta, Minggu, 6 Agustus 2012.
Mendikbud mengatakan, ada tiga lapis calon guru yang akan diasramakan. Pertama, para mahasiswa semester 7 atau 8 akan diasramakan terlebih dahulu, baru lapis kedua mahasiswa semester 5 dan 6, dan lapis ketiga mahasiswa semester 1 dan 2. Mahasiswa lapis pertama disiapkan untuk mengisi kekosongan guru yang akan terjadi dalam waktu dekat. Dengan adanya calon guru yang diasramakan, maka setiap Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK) harus memiliki asrama. Dan Mendikbud telah memastikan, semua Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK) negeri telah memiliki asrama. "Nanti ketika tes ini sudah kita lakukan, dan mereka masuk ke asrama, mereka akan diberi beasiswa," tutur Menteri Mohammad Nuh. Dengan adanya proses rekrutmen guru profesional ini, sistem pengajaran dan pembelajaran pun akan berubah. Salah satunya, kata Menteri Nuh, para calon guru akan mendapatkan multi grade teaching, di mana setiap calon guru akan memperoleh mata pelajaran mayor dan mata pelajaran minor. "Kita sudah diskusi dengan asosiasi LPTK, mulai tahun ini sudah dimulai multi grade teaching," katanya. Dengan metode ini, para calon guru tidak hanya menguasai satu mata pelajaran saja, tapi bisa dua sekaligus. Metode ini bertujuan untuk penghematan, dan efisiensi jam mengajar guru. "Kalau saat ini masih ditemui guru tidak bisa mencukupi 24 jam mengajar, dengan metode ini hal tersebut bisa diatasi," katanya. Sumber