218 Peserta UNPK Paket B Tidak Lulus


Dari 2.930 peserta yang mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B dari kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim, 218 orang di antaranya dinyatakan tidak lulus sehingga mereka tidak berhasil mendapatkan ijazah setara SMP. “Memang ada 218 yang tidak lulus, namun mereka yang tidak lulus itu karena tidak mengikuti UNPK. Kami belum menerima alasan yang pasti mengapa mereka tidak mengikuti ujian itu,” ujar Asli Nuryadin, Ketua Penyelenggara UNPK Provinsi Kaltim.

Asli yang juga Kepala Bidang Pembinaan SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kaltim ini melanjutkan, contohnya adalah dari Kabupaten Malinau, dari 125 peserta yang telah terdaftar, ternyata hingga pelaksanaan UNPK pada 16-18 Juli 2012 semua peserta yang terdaftar itu tidak mengikutinya. Kemudian peserta dari Kabupaten Tana Tidung terdapat lima peserta yang terdaftar namun semuanya tidak ikut ujian. Begitu pula dengan peserta dari kabupaten dan kota lainnya yang tidak lulus, semuanya juga tidak mengikuti ujian.
Seperti dari Kota Samarinda yang terdaftar 347 orang, delapan orang di antaranya tidak mengikuti ujian sehingga dinyatakan tidak lulus. Kemudian dari Tarakan terdaftar 120 orang, sedangkan yang tidak mengikuti ujian sebanyak empat orang. Total peserta yang telah terdaftar dalam UNPK Gelombang I Paket B 2012 adalah sebanyak 2.930 siswa, baik yang mengikuti pendidikan kesetaraan maupun dari kelompok yang gagal formal. Dari jumlah itu, terdapat 218 orang yang tidak mengikuti ujian.
Peserta UNPK terbanyak adalah dari Kabupaten Nunukan yang mencapai 610 orang, namun dari jumlah itu, terdapat 36 siswa yang tidak mengikuti UNPK. Urutan kedua terbanyak adalah dari Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 427 orang, disusul Samarinda yang mencapai 347 orang, kemudian dari Balikpapan sebanyak 248 orang, dan kelima terbanyak dari Kabupaten Paser sebanyak 213 orang. Sumber

Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Provinsi Kaltim

Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berhasil meraih dua gelar juara satu dalam lomba Kreativitas Siswa tentang penyelenggaraan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) jenjang SMA yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim. “Sebanyak dua juara pertama yang diraih oleh SMA dari Kutim itu adalah untuk sub lomba Cerdas Cermat dan lomba Cipta Baca Puisi. Sedangkan total lomba yang digelar dalam rangka Kreativitas Siswa UKS ini ada tiga lomba,” ujar Ketua Panitia Lomba Kreativitas Siswa, Nusirwan.

Dilanjutkan, lomba yang digelar pada hari Minggu itu hanya diikuti enam kabupaten dan kota dari total 14 daerah yang ada di Kaltim, sementara dari masing-masing daerah mengikutkan pesertanya mulai jenjang SD hingga SMA. Dia merinci, untuk sub lomba Cerdas Cermat jenjang SD, peserta yang berhasil menjadi juara pertama adalah dari SD YPVDP Bontang, juara dua dari SD Kemala Bhayangkari Balikpapan, dan juara tiga adalah SDN 028 Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Kemudian sub lomba Cerdas Cermat jenjang SMP, juara pertama adalah SMPN 3 Balikpapan, juara dua dari SMPN I Tarakan, dan juara tiga dari SMPN 5 Bontang.
Sedangkan lomba Cerdas Cermat jenjang SMA, juara pertama adalah SMAN I Sangatta Utara Kabupaten Kutim, juara kedua dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda, dan juara tiga dari SMKN 2 Balikpapan. Selanjutnya untuk sub lomba Palang Merah Remaja (PMR) pada jenjang SMP, juara pertama diraih SMP YPVDP Bontang, juara kedua diraih SMPN 10 Samarinda, dan juara ketiga dari SMPN I Tarakan. Untuk sub lomba PMR jenjang SMA atau yang sederajat, juara pertama diraih SMAN 8 Samarinda, juara kedua diraih SMAN 2 Bontang, dan juara ketiga diraih SMKN 2 Balikpapan.
Sementara untuk sub lomba Cipta Baca Puisi jenjang SMP, juara pertama adalah dari SMPN I Tarakan, juara dua diraih SMPN 1Bengalon Kabupaten Kutim, dan juara tiga diraih SMPN 1 Tarakan. Sedangkan pada sub lomba Cipta Baca Puisi jenjang SMA, juara pertama disabet oleh SMAN 1 Sangatta Kabupaten Kutim, Juara dua direbut SMAN 1 Tarakan, dan juara tiga berhasil diraih SMKN 1 Sangatta Utara, Kutim. Sumber

Disdik Balikpapan Akan Tarik Buku Penjaskes Kontroversial

Dinas Pendidikan Kota Balikpapan berencana menarik buku pejalaran bidang Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan (Penjaskes) yang beredar di lingkungan sekolah dasar. Buku itu ditenggarai memuat materi alat reproduksi secara vulgar bagi kalangan pelajar SD. “Melalui tim peneliti kami di bidang Bahasa Indonesia, kami akan tarik buku itu karena ada materi yang belum cocok bagi anak SD,” kata Plt.Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Sri wahjuningsih.

Menurut Sri Wahjuningsih, buku tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dibeli pihak sekolah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Buku-buku telah masuk dalam daftar kementerian yang dinilai telah layak beredar. “Kemarin kami meminta Pengawas Bahasa Indonesia untuk mengkaji apakah itu masuk dalam aspek pornografi. Dari kedalaman bahasa itu sudah dikaji oleh kementerian pendidikan nasional bahwa itu tidak masuk dalam pornografi, itu mengenalkan alat-alat reproduksi hanya saja rekomendasi dari pengawas kami bahwa itu memang kurang pas untuk siswa SD kelas V,” paparnya.
Atas dasar rekomendasi itu Sri Wahjuningsih telah membuat surat edaran kepada sekolah-sekolah untuk tidak membeli buku tersebut. “ Edarannya hari ini saya mau tandatangani,” katanya. Kemungkinan penarikan buku tersebut akan dilakukan Kamis (20/9/2012) setelah surat edaran itu sampai ke sekolah-sekolah. Sri Wahjuningsih menambahkan keberadaan buku penjaskes di SD tidak semua beredar karena pembelian buku itu berdasarkan pilihan-pilihan dari masing-masing sekolah berdasarkan petunjuk teknis dari kementerian pendidikan. “ Jadi judul, pengarang nya siapa, buku itu sudah ditentukan oleh kementerian pendidikan. Nanti sekolah yang memilihnya,” tandasnya. Sumber

Kompetisi SMA Bebas Narkoba Digelar BNN Balikpapan

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Balikpapan bakal menggelar kompetisi sekolah bebas narkoba. Untuk mendukung kegiatan itu, hari Selasa (18/9/2012), sebanyak 33 siswa yang berasal dari jenjang pendidikan SMA di Balikpapan mengikuti Pelatihan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Pemkot Balikpapan merupakan salah satu pembekalan yang diberikan kepada mereka yang tergabung dalam Kelompok Siswa Peduli Narkoba (KSPN). Berdasarkan data BNN, siswa sekolah merupakan representasi dari 50 persen remaja saat ini. “Untuk itu, tahun ini kami fokus memberikan pembekalan kepada siswa SMA terlebih dahulu,” kata Kepala BNN Kota Balikpapan, I Ketut Rasna. Jelang Hari Anti Narkoba BNN akan memilih sekolah terbaik yang bisa mengusung program memotivasi siswa dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
I Ketut Rasna, menjelaskan tahun depan pihaknya juga akan memperluas pembekalan untuk siswa tingkat SMP untuk membentuk KSPN. Dengan konsep yang sederhana, sekolah dapat melakukan kampanye melalui berbagai cara, seperti menulis bahaya narkoba di Majalah Dinding, atau menyelipkan informasi tentang narkoba di sela-sela kegiatan belajar, bahkan menyerukan yel-yel anti narkoba di kelas.
“Secara nasional Kaltim menempati urutan ke-3 untuk tingkat pengguna narkoba dengan 3,1 persen jumlah penduduk adalah pengguna. Peringkat pertama masih diduduki oleh Jakarta dengan presentase 7 persen dan kedua diraih oleh Riau dengan angka 4 persen,” katanya. Ia menambahkan, hingga Agustus tahun ini jumlah kasus narkoba untuk kota Balikpapan mencapai 79 kasus dengan jumlah tersangka 105 orang. Sumber

Pesta Pembukaan Permainan Tradisional Anak Tahun 2012

Pembukaan Pesta Permainan Anak Nusantara ke – 7 yang berlangsung di Lapangan Merdeka, Sabtu (15/9/2012) berlangsung meriah. Ratusan anak-anak dari berbagai daerah tampil dengan adat busana mereka. Balikpapan mendapat kehormatan menggelar acara yang melibatkan 344 anak dari 11 provinsi ini.

Hadir dalam pembukaan acara ini Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lydia Freyani Hawadi dan Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi. Para peserta mendapat sambutan meriah dari masyarakat Balikpapan yang memadati acara ini. Bahkan Wali Kota Rizal Effendi menyambut secara khusus pasangan perwakilan dari Papua saat kontingen daerah melakukan parade melewati panggung utama.
Selain diisi dengan parade kontingen, yang melewati panggung utama acara pembukaan yang diadakan pada sore hari ini juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian tradisional serta pertunjukan drum band. Hari Minggu (16/9/2012) acara diperkirakan lebih meriah karena anak-anak dari berbagai provinsi tersebut akan beradu ketangkasan memainkan berbagai macam permainan tradisioanal khas Indonesia.
Selain berbagai macam perlombaan, event bertema Permainan Tradisional Anak Sebagai Sarana Pemahaman Keberagaman Budaya Bangsa ini juga diselingi sarasehan yang akan diselenggarakan tanggal 16 September di City Hotel dengan menghadirkan beberapa narasumber yang akan berbicara tentang penguatan karakter bangsa yang berbasis muatan lokal. Sumber

STATISTIK PENGUNJUNG

0.png1.png8.png1.png1.png7.png5.png4.png
Today78
Yesterday61
This week831
This month5900
Total1811754

Saturday, 28 June 2025 21:41